Analisis Faktor Dominan terhadap Kejadian Hipertensi pada Lansia di Puskesmas Cempaka
Abstract
Pendahuluan; hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia, termasuk Indonesia. Berdasarkan data prevalensi dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 penyakit hipertensi di Indonesia sebesar 25,8% dan meningkat pada tahun 2018 menjadi 34,1% dengan urutan tertinggi yaitu di Kalimantan Selatan (44,1%). Hipertensi membuka peluang 12 kali lebih besar bagi penderitanya untuk menderita stroke dan 6 kali lebih besar untuk serangan jantung. Tujuan; menganalisis faktor yang paling berperan dalam kejadian hipertensi khususnya pada lansia. Bahan dan Metode; jenis penelitian yang digunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Cempaka Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Sampel penelitian ini adalah lansia berumur ≥ 45 tahun dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dengan jumlah 83 sampel. Hasil; penelitian diperoleh bahwa kebiasaan olahraga terbukti memiliki hubungan terhadap kejadian hipertensi dengan nilai p (0,003), kebiasaan istirahat terbukti memiliki hubungan dengan hipertensi dengan nilai p (0,035), konsumsi lemak terbukti memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan nilai p (0,008), konsumsi natrium terbukti memiliki hubungan dengan hipertensi dengan nilai p (0,044) dan tingkat stres terbukti memiliki hubungan dengan kejadian hipertensi dengan nilai p (0,004). Berdasarkan hasil uji multivariate didapatkan bahwa tingkat stres adalah variabel yang paling berhubungan dengan hipertensi, dengan nilai p = 0,033 (p< 0,05), lansia yang mengalami stres mempunyai peluang 3,895 kali beresiko mengalami hipertensi Kesimpulan; diperoleh bahwa tingkat stres merupakan faktor yang paling berhubungan dengan hipertensi. Para lansia diharapkan dapat mengisi waktu dengan olahraga, rekreasi, menjalin komunikasi dan meningkatkan aspek spiritual guna mengurangi tingkat stress.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta; 2018.
Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Prevalensi Hipertensi Kota Banjarbaru Tahun 2018. Banjamasin. Banjarbaru; 2019.
Liliyanti M L Sangian, Ferdinand Wowiling RM. Hubungan Dukungan Emosional Keluarga Dengan Penerimaan Diri Pada Lansia Di Desa Watutumou III. e-Jurnal Keperawatan. 2017;5(Nomor 2):1–8.
Andria KM. Hubungan Antara Perilaku Olahraga, Stres dan Pola Makan dengan Tingkat Hipertensi pada Lanjut Usia di Posyandu Lansia Kelurahan Gebang Putih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya. J Promkes. 2013;1(2):111–7.
Suoth M, Bidjuni H, Malara R. Hubungan Gaya Hidup Dengan Kejadian Hipertensi Di Puskesmas Kolongan Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. J Keperawatan UNSRAT. 2014;2(1):105951.
Sutanto. Cekal ( Cegah dan Tangkal) Penyakit Modern (Hipertensi, Stroke, Jantung, Kolesterol, dan Diabetes). Jakarta: CV. Andi Offset; 2010.
Madeira A, Wiyono J, Ariani NL. Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipertensi pada Lansia. Nurs News (Meriden). 2019;4(1):29–39.
Darmojo B. Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.; 2009.
A MA, Rattu AJM, Punuh MI. Hubungan Antara Konsumsi Makanan Dengan Kejadian Hipertensi Di Desa Tandengan Satu Kecamatan Eris Kabupaten Minahasa. PHARMACON. 2016;5(1):340–7.
R A. Menjalani Pola & Gaya Hidup Sehat. Yogyakarta: Hanggar Kreator; 2010.
Stefhany E. Hubungan Pola Makan, Gaya Hidup, Dan Indeks Massa Tubuh Dengan Hipertenesi Pada Pra Lansia Dan Lansia Di Posbindu Kelurahan Depok Jaya. Universitas Indonesia; 2012.
Hastono P. Analisis data kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2007.
Bertalina B. Hubungan Asupan Natrium, Gaya Hidup, Dan Faktor Genetik Dengan Tekanan Darah Pada Penderita Penyakit Jantung Koroner. J Kesehat. 2017;8(2):240.
Mutiarawati R. Hubungan antara Riwayat Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Usia 45-54 tahun di Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang tahun 2009. Semarang; 2009.
Giriwoyo S. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya; 2012.
Maryam RS, Mia FE R. Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta: Salemba Medika; 2008.
Yekti Setiyorini. Hubungan Kualitas Tidur dengan Tekanan Darah pada Lansia Hipertensi di Gamping Sleman Yogyakarta. [Yogyakarta]: STIKES ’Aisyiyah; 2014.
Bansil P, Kuklina E V., Merritt RK, Yoon PW. Associations between sleep disorders, sleep duration, quality of sleep, and hypertension: Results from the National Health and Nutrition Examination Survey, 2005 to 2008. J Clin Hypertens. 2011;13(10):739–43.
Amanda H, Prastiwi S, Sutriningsih A. Hubungan kualitas tidur dengan tingkat kekambuhan hipertensi pada lansia di kelurahan tlogomas Kota Malang Hafiez. Nurs News (Meriden). 2016;1:358–68.
Morrel. Kolesterol. Jakarta: Erlangga; 2005.
Ariyani. Asupan Lemak Sebagai Faktor Risiko Hipertensi Esensial PadaLansia Di Posyandu Ngudi Waras Surakarta. [Yogyakarta]: Universitas Gajah Mada; 2007.
Atun L, Siswati T, Kurdanti W. Asupan Sumber Natrium, Rasio Kalium Natrium, Aktivitas Fisik, Dan Tekanan Darah Pasien Hipertensi. Mgi. 2014;6(1):63–71.
Indrawati L, Werdhasari A. Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsimakanan Masyarakat Miskin Dengan Kejadian Hipertensi Di Indonesia. Media Heal Res Dev. 2012;19(4):174–84.
Susanti M. Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Dengan Tekanan Darah Pada Lansia di Kelurahan Pajang. Ilmu Kesehat. 2017;3(1):1–21.
Setyawan AB. Hubungan Antara Tingkat Stres Dan Kecemasan Dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di Klinik Islamic Center Samarinda Tahun 2017. J Ilmu Kesehat. 2018;6(1):1–9.
Suhadak. Pengaruh Pemberian Teh Rosella Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Lansia Di Desa Windu Kecamatan Karangbinangun kabupaten Lamongan. [Jawa Timur] : STIKes Muhammadiyah Lamongan; 2010.
Mardiana Y, Zelfino. Hubungan Antara Tingkat Stres Lansia dan Kejadian Hipertensi Pada Lansia. J Forum Ilm. 2014;11(2):261–7.
DOI: https://doi.org/10.33085/jdg.v3i1.4640
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.