Faktor Risiko Stunting pada Balita (Studi Perbedaan antara Dataran Rendah dan Dataran Tinggi)

Satriani Satriani, Ari Yuniastuti

Abstract


Latar Belakang; Stunting  merupakan masalah gizi kronis, disebabkan rendahnya asupan gizi yang tidak sesuai kebutuhan dalam waktu yang lama. Prevalensi stunting balita tahun 2017 di Sulawesi Selatan (34%), Kabupaten Sinjai tahun 2017 (43,7%), dan 2018 (35,8%). Tujuan; untuk menganalisis perbedaan faktor risiko stunting balita di dataran rendah dan dataran tinggi.. Metode; Penelitian ini menggunakan desain case control. Teknik sampling yaitu Fixed Desease Sampling dan Stratified  Proportional Random Sampling. Populasi terdiri dari seluruh balita di Sinjai. Sampel penelitian berusia 9-59 bulan. Sampel terdiri dari 60 balita stunting dan 60 balita normal yang berada di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Instrumen menggunakan lembar kuisioner. Data dianalisis univariat, bivariat dengan chi square dan  multivariat dengan regresi logistik. Hasil; Hasil uji chi square menunjukkan faktor risiko stunting di dataran rendah adalah riwayat imunisasi dasar (p=0.00; OR=6.90) dan kejadian diare (p=0.001; OR=3.55), sedangkan di dataran tinggi adalah riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0.02; OR=3.66). Hasil regresi logistik menunjukkan faktor yang paling berisiko dengan stunting di dataran rendah yaitu kejadian diare dan di dataran tinggi yaitu riwayat ASI eksklusif. Kesimpulan; Ada perbedaan faktor risiko stunting antara dataran rendah dan dataran tinggi. Perlu adanya edukasi terhadap rumah tangga agar menjaga sanitasi di dataran rendah dan memperhatikan pemberian ASI eksklusif terhadap anak di dataran tinggi.


Keywords


Dataran Rendah; Dataran Tinggi; Perbedaan; Stunting

Full Text:

PDF

References


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, UNICEF. Laporan Baseline SDG Tentang Anak-Anak di Indonesia. Bappenas. 2017;1–105.

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta; 2018.

Kementerian Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018. 2018

Direktorat Gizi Masyarakat. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) dan Penjelasannya Tahun 2016. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan; 2017.

Direktorat Gizi Masyarakat. Buku Saku Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2017. Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan; 2018.

Kemenkes RI. Hasil Pemantauan Status Gizi ( PSG ) Tahun 2017. 2018;150.

Akombi, B. J., Agho, K. E., Hall, J. J., Merom, D., Astell-Burt, T., & Renzaho, A. M. N.. Stunting and Severe Stunting among Children Under-5 Years in Nigeria : A Multilevel Analysis. BMC Pediatrics. 2017;17(1):1-16.

Abedi AJ, Srivastava JP. The Effect of Vaccination on Nutritional Status of Pre-school Children in Rural and Urban Lucknow. Journal of Academia and Industrial Reseach. 2012;1(4):173–5.

Fitria L, Wahjudi P, Wati DM. Pemetaan Tingkat Kerentanan Daerah terhadap Penyakit Menular ( TB Paru , DBD , dan Diare ) di Kabupaten Lumajang Tahun 2012. e-Jurnal Pustaka Kesehatan. 2014;2(3):460–467.

Wahda, S., Juffrie, M., Huriyati, E. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kalimantan Barat. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2015;3(2):119–130.

Hafid F, Nasrul N. Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 6-23 Bulan di Kabupaten Jeneponto. Indonesian Journal of Human Nutrition. 2016;3(1):42–53.

Mazengia AL, Biks GA. Predictors of Stunting among School-Age Children in Northwestern Ethiopia. Journal of Nutrition and Metabolism. 2018;10(1):1–7.

Anmaru YYR, Laksono B. The Influencing Factor Analysis of Stunting Incidence in Children Aged 24-59 Months at Kedung Jati Village. Public Health Perspectives Journal. 2019;4(2):116–121.

Imelda, Rahman N, Nur R. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 2-5 Tahun di Puskesmas Biromaru. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2018;2(1):39–43.

Nadiyah, Briawan D, Martianto D. Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia 0-23 Bulan di Provinsi Bali , Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Pangan. 2014;9(2):125–132.

Candra A, Puruhita N, Susanto J. Risk Factors of Stunting Among 1-2 Years Old Children in Semarang City. Media Medika Indonesiana. 2011; 45(3):206-212.

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Panduan Imunisasi Anak. Jakarta: IDAI; 2011.

Auliyah C, Woro O, Budiono I. Profil Status Gizi Balitan Ditinjau dari Topografi Wilayah Tempat Tinggal (Studi di Wilayah Pantai dan Wilayah Punggung Bukit Kabupaten Jepara). Unnes Journal of Public Health. 2015;4(2):108–116.

Amalia H, Mardiana. Hubungan Pola Asuh Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamper Tengah Kota Semarang. Journal of Health Education. 2019;1(2):1–13.

Oktarina Z, Sudiarti T. Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24—59 Bulan) di Sumatera. Jurnal Gizi dan Pangan. 2013;8(3):175–180.

Akombi, B. J., Agho, K. E., Hall, J. J., Merom, D., Astell-Burt, T., & Renzaho, A. M. N.. Stunting and Severe Stunting among Children Under-5 Years in Nigeria : A Multilevel Analysis. BMC Pediatrics. 2017;17(1):1-16.

Ilma NN, Salimo H, Pamungkasari EP. Prevalence and Path Analysis on the Effects of Diarrhea and Life Course Determinants on Stunting in Children Under Two Years of Age in Kupang, East Nusa Tenggara. Journal of Maternal Child Health. 2019;4(4):230–241.

Desyanti C, Nindya TS. Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya. Amerta Nutrition. 2017;1(3):243–251.

Pacheco CDR, Picauly I, Sinaga M. Health, Food Consumption, Social Economy, And Stunting Inci- Dency in Timor Leste. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2017;13(2):261–269.

Handayani R. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Status Gizi pada Anak Balita. Journal Endurance. 2017;2(2):217–224.

Solin AR, Hasanah O, Nurchayati S. Hubungan Kejadian Penyakit Infeksi Terhadap Kejadian Stunting pada Balita 1-4 Tahun. JOM FKp. 2019;6(1):65–71.

Derso T, Tariku A, Biks GA, Wassie MM. Stunting , Wasting and Associated Factors Among Children Aged 6 – 24 Months in Dabat Health and Demographic Surveillance System Site : A Community Based Cross- Sectional Study in Ethiopia. BMC Pediatrics. 2017;17(96):1–9.

Depkes R. Buku Ajar Diare, Pegangan bagi Mahasiswa. Jakarta: Depkes RI: Ditjen PPM&PLP; 1999. 4-5.

Khomsan A, Anwar F, Sukandar D, Riyadi H, Mudjajanto E. Studi Tentang Pengetahuan Gizi Ibu dan Kebiasaan Makan pada Rumah Tangga di Daerah Dataran Tinggi dan Pantai (Mother’s Nutrition Knowledge and Food Habits of Household and Coastals Area). Jurnal Pangan dan Gizi. 2006;1(1):23–28.

Soekirman. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: Dirjen DIKTI: Depdiknas; 2000.

Zogara AU, Hadi H, Arjuna T. Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dan MPASI Dini Sebagai Prediktor Terjadinya Stunting Pada Baduta di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia. 2014;2(1):41–50.

Ayisi R.K, Wakoli AB. Exclusive Breastfeeding Practice : Its Implication on Nutrition Status, Growth And Morbidity Pattern Among Infants Aged 0-6 Months. Global Journal of Biology Agriculture Heathl Science. 2014;3(1):254–258.

Sugiyanto J, Raharjo SS, Dewi YLR. The Effects of Exclusive Breastfeeding and Contextual Factor of Village on Stunting in Bontang , East Kalimantan , Indonesia. Journal of Epidemiology and Public Health. 2019;4(3):222–233.

Agustia R, Rahman N, Hermiyanti. Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Tambang Poboya, Kota Palu. Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2018;2(2):59–62.

Cruz LMG, Azpeitia GG, Suarez DR, Rodriguez AS, Ferrer JFL, Serra-Majem L. Factors Associated with Stunting among Children Aged 0 to 59 Months from the Central Region of Mozambique. Nutrients. 2017;9(491):1–16.

Wang A, Scherpbier RW, Huang X, Guo S, Yang Y, Josephs-spaulding J, et al. The Dietary Diversity and Stunting Prevalence in Minority Children Under 3 Years Old : A Cross-Sectional Study in Forty-Two Counties of Western China l British Journal of Nutrition. 2017;10(118):840–848.

Atabik A. Faktor Ibu Yang Berhubungan Dengan Praktik Pemberian ASI Ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pamotan. Unnes Journal of Public Health. 2014;3(1):1–9.

Taufiqoh S, Suryantoro P, Kurniawati HF. Maternal Parity and Exclusive Breastfeeding History are Significantly Associated with Stunting in Children Aged 12-59 Months. Majalah Obstetri dan Ginekologi. 2017;25(2):66–70.

Al-Rahmad AH, Miko A, Hadi A. Kajian Stunting pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Eksklusif , MP-ASI, Status Imunisasi dan Karakteristik Keluarga di Kota Banda Aceh. Jurnal Kesehatan Ilmiah Nasuwakes. 2013;6(2):169–184.

Kuchenbecker J, Jordan I, Reinbott A, Herrmann J, Jeremias T. Exclusive Breastfeeding and Its Effect on Growth of Malawian Infants : Results From A Cross-Sectional Study. Pediatric and International Child Health. 2014;0(0):1–10.

Fikadu T, Assegid S, Amente LD. Factors Associated with Stunting Among Children of Age 24 to 59 MonthsiIn Meskan District, Gurage Zone, South Ethiopia : A Case-Control Study. BMC Public Health. 2014;14(800):1471–2458.

Esfarjani F, Roustaee R, Mohammadi-nasrabadi F, Esmaillzadeh A. Major Dietary Patterns in Relation to Stunting among Children in Tehran, Iran. Journal of Health Population Nutrition. 2013;31(2):202–210.

Brown J, Dugan C, Kleindan R. Nutrition Throught the Life Cycle. Balmont, USA: Thomson Wadworth; 2005.

Banudi L. Gizi Kesehatan Reproduksi Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC; 2012.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdg.v3i1.4666

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.