Penyuluhan tentang Pentingnya Pemberian Imunisasi MR (Measles Rubella) pada Anak Balita di Klinik RB Bunda Fatimah

Syahroni Damanik, Yuka Oktafirnanda, Rumini Misna

Abstract


Imunisasi merupakan hal yang terpenting dalam usaha melindungi kesehatan anak. Imunisasi merupakan suatu cara yang efektif untuk memberikan kekebalan khusus terhadap seseorang yang sehat. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat 19,4 juta anak yang tidak mendapatkan imunisasi dan memperkirakan 30.000 anak akan meninggal akibat penyakit campak. Kejadian campak di kawasan Asia Tenggara tahun 2018 bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India dengan presentase 20,1%. Berdasarkan kelompok umur, proporsi kasus campak terbesar pada kelompok umur 1-4 tahun dan 5-9 tahun dengan proporsi masing-masing sebesar 25,4%. dan 31,6%. Kasus campak dari 12.681 kasus ternyata hanya 4.466 (35,2%) yang divaksinasi. Lebih dari tiga per empat dari total kasus yang dilaporkan, baik campak 88% maupun rubella 77%, diderita oleh anak usia di bawah 15 tahun. Di Indonesia, rubella merupakah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan upaya pencegahan efektif. Data surveilans selama lima tahun terakhir menunjukan 70% kasus rubella terjadi pada kelompok usia < 15 tahun. Hasil laporan yang didapat dari periode tahun 2010 sampai tahun 2015 terdapat sekitar 23.164 kasus campak 3% dan 30.463 kasus rubella 5%. Adapun jumlah kasus suspek campak-rubella yang dilaporkan antara 2014 sampai dengan  Juli 2018 ini sudah tercatat 2.389 kasus suspek, terdiri dari 383 positif campak dan 732 positif rubella. Rendahnya cakupan imunisasi tidak lepas dari faktor yang mempengaruhi imunisasi yaitu perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan Faktor predisposisi terdiri dari pengetahuan, pendidikan, sikap, pendapatan, pekerjaan, dan dukungan keluarga. Faktor pemungkin terdiri dari keterjangkauan tempat imunisasi, ketersediaan sarana dan prasarana dan ketersediaan waktu. Sedangkan faktor penguat terdiri dari kader, petugas kesehatan, pemerintah  dan orang tua. Ibu sebagai orang tua memiliki peran yang penting dalam pencapaian imunisasi anak. Persepsi yang dimiliki seseorang dapat mempengaruhi perilaku kesehatannya. Begitu juga dengan persepsi ibu terhadap imunisasi MR (Measles Rubella) dapat berbeda-beda pada setiap individunya dipengaruhi juga oleh perbedaan geografis. Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan orang tua membawa anaknya untuk di imunisasi MR (Measles Rubella), antara lain orang tua yang sibuk bekerja, kurang memiliki waktu, bahkan kurang pengetahuan tentang imunisasi dan perhatian terhadap kesehatan anakpun berkurang, kurang informasi.Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan informasi pada ibu tetnag pentingnya pemberian imunisasi MR (Measles Rubella)  pada Balita.

Full Text:

PDF

References


Mulyanti Y. Faktor-faktor internal yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar balita usia 1-5 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Situ Gintung Ciputat tahun 2013. 2014;

KEMENKES RI. Petunjuk Teknis Kampanye Imunisasi Measles Rubella (Mr). Jakarta; 2017.

World Health Organization. World Health Statistics - Monitoring Health For The SDGs. World Heal Organ. 2016;1.121.

KeMenKes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta Kementeri Kesehat Republik Indones. 2016;

KESEHATAN DJBU. Kementerian Kesehatan RI. emu. 2016;961:1.

Organization WH. Measles vaccines: WHO position paper, April 2017–Recommendations. Vaccine. 2017;

Pronyk P, Sugihantono A, Sitohang V, Moran T, Kadandale S, Muller S, et al. Vaccine hesitancy in Indonesia. Lancet Planet Heal. 2019;3(3):e114–5.

Notoatmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010;200:26–35.

Lisnawati L. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta: CV. Trans Info Media. 2011;

Yulida I, Candrasari A. Hubungan Informasi yang diterima Ibu dari Media Promosi Kesehatan Tentang Vaksin MR (Measles Rubella) dan Paritas Terhadap Minat Keikutsertaan Vaksinasi MR di Puskesmas Kartasura. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2018.

Yogasmara E, Lestari P. Buku Pintar Keluarga Sehat. Gramedia Pustaka Utama; 2013.

Cahyono SB. Vaksinasi cara ampuh cegah penyakit infeksi. Kanisius, Yogyakarta. 2010;

Vaksin BP. rantai vaksin program imunisasi tahun 2010. Gd Setiabudi Hotel Bandung. :10–3.

Salvatore S, Tabbers MM, Singendonk MMJ, Savino F, Staiano A, Benninga MA, et al. The Management of Infant Regurgitation. In: Gastroesophageal Reflux in Children. Springer; 2017. p. 269–88.

Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI : Penyebab Kematian Ibu. 2014. p. 1–2.

Harmasdiyani R. The Influence of Mother’s Characteristics Toward Basic Complete Immunization Non-Compliance for Children Under-Two-Years. J Berk Epidemiol. 2015;3(3):304–14.




DOI: https://doi.org/10.33085/.v1i1.4604

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Dian Zuiatna
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)
Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6285276779848. Tel: (061) 42084606
email: pemasilkes@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.