Review Artikel: Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia furfur Penyebab Penyakit Panu (Tinea versicolor)
Abstract
Bawang putih selain dikenal sebagai salah satu bumbu dapur dan dipercaya juga sebagai antibiotik dan antifungi. Khasiat ini disebabkan oleh zat allicin yang kandungannya mampu membunuh jamur dan bakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak bawang putih terhadap zona hambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur penyebab penyakit panu (Tinea versicolor), dengan menggunakan metode studi literatur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dan memperoleh 2 sampel yaitu berupa jurnal dan Karya Tulis Ilmiah yang membahas tentang pengaruh bawang putih dalam mengatasi penyakit panu. Senyawa yang ada pada bawang putih adalah allicinn yang didapatkan dari ekstrak bawang putih yang mempunyai aktivitas dan daya hambat terhadap jamur Malassezia furfur penyebab penyakit panu. Dengan hasil yang didapatkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak bawang putih maka semakin luas zona hambat pertumbuhan jamur penyebab panu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alisjahbana S, Hendratmo S, Naldi Y. Pengaruh Senyawa Allicin dalam Ekstrak Bawang Putih terhadap Perkembangbiakan Bakteri Escherichia coli. Tunas Med J Kedokt Kesehat. 2015;2(1).
Ariana D. Perbedaan Zona Hambat terhadap Jamur Malassezia furfur Antara Pemberian Ekstrak Umbi Bawang Putih (Allium sativum Linn) dengan Ekstrak Kulit Umbi Bawang Putih (Allium sativum Linn). J Muhammadiyah Med Lab Technol. 2018;1(2):77–87.
Mulja B. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fkui; 2010.
Putra M, Muhammad N, Budiastutik I. Hubungan Antara Kebiasaan Mandi, Penggunaan Handuk Dan Mengganti Pakaian dengan Kejadian Penyakit Panu Pada Masyarakat yang Berusia 15-44 Tahun Di Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah. Fak Ilmu Kesehat. 2016;
Susanti E, Rahman S. Isolasi Jamur Penyebab Infeksi Kulit dan Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) dan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum). Phot J Sain Dan Kesehat. 2013;3(2):39–46.
Junaidah J, Fauziyah B, Ismunanti I. Uji Aktivitas Antibakteri Infusum Kulit Buah Delima Putih (Punica Granatum Linn) terhadap Bakteri Escherictia coli. J Insa Cendekia. 2017;4(2).
Sholihah N. Uji Zona Hambat Perasan Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia Furfur Penyebab Panu (Tinea versicolor) Secara in Vitro. Stikes Insan Cendekia Medika Jombang; 2018.
David R. Bawang Putih untuk Kesehatan. Jakarta: Bumi Aksara; 2008. 34 P.
Londhe Vp. Role Of Garlic (Allium sativum) In Various Diseases: An Overview. Angiogenesis. 2011;12:13.
Nurdianti T, Kusumaningrum Id. Uji Aktivitas Antifungi Perasan Bawang Putih (Alium sativum Linn) terhadap Jamur Malassezia Furfur secara In Vitro. J Farmasetis. 2014;3(1):1–5.
Rahman Az. Uji Banding Efektivitas Allium sativum (Bawang Putih) 2% dengan Ketokonazol 2% Secara In Vitro terhadap Pertumbuhan Malassezia Furfur Pada Pityriasis Versicolor. J Ilmu-Ilmu Kesehat Surya Med .
Kuswardhani Ds. Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah dan Bawang Putih. Yogyakarta Rapha Publ. 2016;
Wantini Sri, Violita Y, Sulistianingsih Eka. Perbandingan Uji Efektivitas Air Perasan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata K. Schum) dengan Air Perasan Lengkuas Putih (Alpinia galanga L. Wild) terhadap Pertumbuhan Jamur Malassezia Furfur Penyebab Panu. J Anal Kesehat. 2017;2(2):282–9.
Andayani D, Kurniawan Ra. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Bawang Putih Tunggal (Allium sativum L.) terhadap Jamur (Candida albicans). Jikf. 2014;2(1):15–9.
Santoso S. Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Rineka Cipta; 2004.
DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v5i1.4761
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Sponsored/Supported by:
Contact Person:
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606