Efektivitas Teknologi Fly Grill Modifikasi untuk Mengurangi Kepadatan Lalat di Tempat Penjualan Daging di Pasar Sukaramai Kota Medan

Tri Andini, Santy Deasy Siregar, Masryna Siagian

Abstract


Fly Grill adalah alat berupa potongan kayu yang disusun untuk melakukan survey kepadatan lalat. Lalat merupakan salah satu jenis serangga pengganggu dan dapat menyebarkan penyakit terhadap kesehatan manusia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang pedoman penyelenggaraan pasar sehat dalam bidang pengendalian vektor dan binatang penular penyakit yang memerlukan adanya koordinasi pengendalian vektor salah satunya adalah lalat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas Fly Grill modifikasi dalam mengurangi kepadatan lalat di tempat penjualan daging di Pasar Sukaramai Kota Medan Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) yaitu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk melihat pengaruh yang ditimbulkan sebagai akibat adanya perlakuan dengan mengabaikan beberapa faktor pengganggu. Sampel penelitian adalah seluruh populasi yaitu setiap sudut yang mewakili tempat penjualan daging di Pasar Sukaramai Kota Medan sebanyak 2 sudut tempat penjualan daging dan diulangi selama 3 hari. Data diperoleh langsung melalui pengukuran kepadatan lalat dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan pengukuran kepadatan lalat dengan Fly Grill yang sudah dimodifikasi dengan lem A lebih efektif yaitu (0,028) < 0,05 untuk mengurangi kepadatan lalat di Pasar Sukaramai Kota Medan karena didapatkan rata-rata yang telah melebihi baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya. Oleh karena itu disarankan untuk menggunakan Fly Grill dalam mengukur kepadatan lalat serta perlu adanya pemberantasan dan pengendalian lalat di Pasar Sukaramai Kota Medan dengan memodifikasi Fly Grill karena dari hasil penelitian yang didapatkan telah melebihi 2 ekor per blok grill.


Keywords


Fly Grill; Kepadatan Lalat; Jenis Lem

Full Text:

PDF

References


Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan No. 431 Tahun 2007. tentang Pedoman Teknis Pengendalian Resiko Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/Bandara/Pos Lintas dalam Rangka Karantina Kesehatan. Jakarta. Kemnetrian Kesehatan Republik Indonesi; 2007.

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pengendalian Lalat. Jakarta. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2014.

Yudhastuti R. Pengendalian Vektor dan Rodent. Surabaya: Pustaka Melati; 2011.

Surono IS, Sudibyo A, Waspodo P. Pengantar Keamanan Pangan untuk Industri Pangan. Yogyakarta: Deepublish; 2016.

Mokosuli YS. Entomologi Kesehatan Lalat Tungau dan Caplak sebagai Vektor. Universitas negeri Manado; 2001. p. 1–18.

Sitanggang T. Studi Potensi Lalat sebagai Vektor Mekanik Cacing Parasit Melalui Pemeriksaan Eksternal. Vol. 42. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor; 2001.

Santi DN. Manajemen Pengendalian Lalat. J Kesehat Lingkung. 2001;1(2).

Kementrian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no 50 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Peryaratan untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya. Jakarta. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2017.

Inayah Z, Hermanta, Fidayanti D. Perbedaan Kepadatan Lalat yang Hinggap pada Fly Grill yang Berbeda Warna di Pasar Srimangunan. J Infokes Stikes Insa Unggul Surabaya. 2012;4(1).

Wulandari DA, Saraswati LD, Martini M. Pengaruh Variasi Warna Kuning pada Fly Grill terhadap Kepadatan Lalat (Studi di Tempat Pelelangan Ikan Tambak Lorok Kota Semarang) Effect Of Variation The Color Yellow On Fly Grill To Density Of Flies (Study At Fish Ouction Place Tambak Lorok Semarang Cit. J Kesehat Masy. 2017;3(3):130–40.

Notoatmodjo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Riineka Cipta; 2010.

Depkes RI. Pedoman Teknis Pengendalian Lalat. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2001.

Swarjana IK. Metodologi penelitian kesehatan. Yogyakarta: Penerbit Andi; 2012.

Jaedun A. Metodologi Penelitian Eksperimen. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta; 2011.

Ghozali I. Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep dan Analisis Data dengan SPSS 16. Semarang: Universitas Diponegoro; 2008.

Nurmaini. Mentifikasi Vektor dan Pengendalian Nyamuk Anopheles. Medan. Universitas Sumatera Utara; 2003.

Damayanti A. Patogenitas dan Gejala Klinis Class Insecta. Banjarbaru. Akademi Analis Kesehatan Borneo Lestari; 2018.

Nurhayati I. Kajian Prilaku Masyarakat dalam Meningkatkan Kesehatan Lingkungannya di Kabupaten Sragen. J Profesi (Profesional Islam Media Publ Penelit. 2015;13(1).

Jannah DN. Perbedaan Kepadatan Lalat pada Berbagai Warna Fly Grill (Studi di TPS Pasar Beras Bendul Merisi, Surabaya). [Skripsi]. Universitas Airlangga; 2006.

Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati. Pedoman Pengendalian Lalat Buah. Jakarta. Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura; 2015.

Chandra B. Kontrol Penyakit Menular pada Manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGD; 2013.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomorr 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat-[Peraturan]. Jakarta. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2008.

Slamet JS. Kesehatan Lingkungan. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press; 2009.




DOI: https://doi.org/10.33085/jkg.v2i2.4265

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Hasanah Pratiwi Harahap
Department of Magister of Public Health, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia.
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara - 20124, Indonesia.
Hp: +6282 3659 99629. Tel/Faks: (061) 42084606
Email: kesehatanglobal@helvetia.ac.id.