Formulasi Ekstrak Daun Pegagan (Centella asiatica) sebagai Sediaan Sabun Cair

Beby Harus Sari, Vivi Eulis Diana

Abstract


Pendahuluan: Kekeringan kulit merupakan masalah bagi jutaan orang dan sering kali menyebabkan rasa tidak nyaman bahkan stres psikologis. Gejala klinis kulit kering di antaranya permukaan kulit terasa kencang dan kaku, kasar, kusam, bersisik, gatal, kemerahan bahkan nyeri oleh sebab itu sangat dibutuhkannya sabun untuk perawatan kulit kering. Sabun cair merupakan sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang terbuat dari bahan sabun dengan penambahan bahan-bahan yang diinginkan. Tujuan:  Untuk memelihara kulit, salah satu bahan yang di percaya dapat melembabkan kulit wajah adalah ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.)   Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian eksperimental laboratorium, meliputi, penyiapan bahan uji, identifikasi/determinasi bahan uji, pengambilan ekstrak daun pegagan, uji daya hambat ekstrak dari daun pegagan, uji daya hambat ekstrak daun pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.)  sebagai sabun wajah cair.  Hasil: Hasil dari penelitiaan terhadap pemeriksaan pH sediaan masih memenuhi syarat untuk pH kulit yang berkisar antara 4,5-6,5. Hasil pemeriksaan organoleptis pada sediaan F1 berbentuk cair, warna putih dan berbau mawar,pada sediaan F2 berbentuk cair, warna hijau muda dan berbau khas ekstrak, sediaan F3 berbentuk cair, warna hijau tua dan berbau khas ekstrak dan pada sediaan F4 berbentuk cair, warna hijau pekat dan berbau khas ekstak. Hasil dari uji iritasi menunjukan tidak terjadi reaksi iritasi. Hasil uji homogenitas diketahui semua formula homogen.  Kesimpulan:  berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa ekstrak daun Pegagan (Centella asiatica [Linn] urb.) dapat diformulasikan sebagai sediaan sabun cair untuk melembabkan wajah. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian kelembapan pada sediaan sabun wajah cair.


Keywords


Sabun Wajah Berbentuk Cair, Ekstrak Daun Pegagan

Full Text:

PDF

References


Sukristiani D, Hayatunnufus H, Yuliana Y. Pengetahuan Tentang Kosmetika Perawatan Kulit Wajah Dan Riasan Pada Mahasiswi Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. E-Journal Home Econ Tour. 2014;7(3).

Nurhidayat I. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Kosmetik Pada Penari Studio Fantasi Di Dunia Fantasi Ancol, Jakarta-Utara Tahun 2013. 2013;

Sukandar Ey. Tren Dan Paradigma Dunia Farmasi. Bandung Dep Farm Fmipa Itb. 2002;

Nurama Y. Pengaruh Penambahan Sari Belimbing Wuluh Terhadap Sifat Fisik Sediaan Sabun Wajah Berbentuk Cair. J Tata Rias. 2014;3(01).

Rezqiyah I. Formulasi Dan Uji Efektifitas Pelembaban Sediaan Krim Ekstrak Daun Botto’-Botto (Chromolaena Odorata (L.) King & HE Robins) pada Kulit Kering dan Pecah-Pecah. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2016.

Dewi DAR. Penambahan Saccharide Isomerates 5% Dalam Formulasi Pelembab Meningkatkan Hidrasi Kulit Lebih Tinggi Dibandingkan Pelembab Biasa. Denpasar Progr Pascasarjana, Univ Udayana. 2010;

Kabau S, Riyanto P. Hubungan antara pemakaian jenis kosmetik dengan kejadian akne vulgaris. Fakultas Kedokteran; 2012.

Oktiarni D, Manaf S, Suripno S. Pengujian Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn.) Terhadap Penyembuhan Luka Bakar Pada Mencit (Mus musculus). GRADIEN J Ilm MIPA. 2012;8(1):752–5.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v2i1.4395

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Muhammad Andry
Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606
email: duniafarmasi@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.