Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen Aceh

Wilda Rizwani, Suprianto Anto

Abstract


Pendahuluan; Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis penyakit yang diperburuk dengan kemiskinan dan umumnya menyerang penduduk yang rentang usia produktif. Indonesia merupakan Negara ketiga di dunia dalam urutan penderita tuberkulosis tertinggi. Obat-obat yang digunakan pada pengobatan tuberkulosis adalah obat anti tuberkulosis (OAT) yang merupakan antibiotik. Tujuan;  untuk mengetahui jumlah penggunaan obat anti tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh. Metode;  penelitian yang dilakukan adalah pengumpulan data dan analisis data tentang penggunaan obat anti tuberkulosis yang menggunakan metode retrospektif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh berdasarkan data sekunder selama 6 bulan dari bulan Januari-Juni tahun 2016. Hasil; Penggunaan obat anti tuberkulosis di Puskesmas Kota Juang Kabupaten Bireuen, Aceh menggunakan obat anti tuberkulosis tablet 4 Fix Dose Combination (4FDC) (48,9%), dan tablet 2 Fix Dose Combination (2FDC) (51%). Tablet 4 Fix Dose Combination (4FDC) berisi kaplet RHZE yaitu Rifampicin 150 mg, Isoniazid 75 mg, Pirazinamid 400 mg dan Etambutol 275 mg untuk pengobatan tahap intensif atau tahap awal. Sedangkan tablet 2Fix Dose Combination (2FDC) berisi tablet RH yaitu Rifampicin 150 mg dan Isoniazid 150 mg untuk pengobatan tahap lanjutan. Kesimpulan; pada penelitian ini, obat anti tuberkulosis FDC yang cenderung lebih banyak digunakan. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian konseling dan pengawasan menelan obat kepada pasien mengenai efek samping obat anti tuberculosis dan keteraturan pengobatan tuberkulosis.


Keywords


Tuberkulosis, Penggunaan Obat

Full Text:

PDF

References


Ruswanto B. Analisis Spasial Sebaran Kasus Tuberkulosis Paru Ditinjau Dari Faktor Lingkungan Dalam Dan Luar Rumah Di Kabupaten Pekalongan. Universitas Diponegoro; 2010.

Priyandani Y, Fitantri Aa, Abdani Fan, Ramadhani N, Nita Y, Mufarrihah M, Et Al. Profil Problem Terapi Obat Pada Pasien Tuberkulosis Di Beberapa Puskesmas Surabaya. J Farm Komunitas. 2014;1(2):30–5.

Saraswati R, Hasanah N, Al Ummah Mb. Konsep Diri Penderita Tb Paru Di Rs Pku Muhammadiyah Gombong. J Ilm Kesehat Keperawatan. 2016;12(2).

Widianto Ed, Zaituun Yw, Windasari Ip. Aplikasi Sistem Pakar Pendeteksi Penyakit Tuberkulosis Berbasis Android. Khazanah Inform J Ilmu Komput Dan Inform. 2018;4(1):47–54.

Sarwani Sr D, Nurlaela S. Faktor Risiko Multidrug Resistant Tuberculosis (Mdr-Tb). J Kesehat Masy. 2012;8(1):60–6.

Suryo J. Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan: Pneumonia–Kanker Paru-Paru-Tb-Bronkitis-Pleurisi. Bentang Pustaka; 2010.

Husnawati H, Retnosari R, Harianto H. Pengaruh Konseling Tentang Terapi Obat Tbc Terhadap Kepatuhan Penderita Tbc Paru Pada Terapi Obat Periode Februari-Mei 2007 Di Kelurahan Pancoran Mas-Depok. Pharm Sci Res. 2012;4(2):49–58.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v1i2.4359

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Muhammad Andry
Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606
email: duniafarmasi@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.