Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita

Kartika Pibriyanti

Abstract


Penderita gizi kurang didominasi oleh balita yang memberikan dampak buruk terhadap kualitas sumber daya manusia. Anak usia balita termasuk kelompok rawan terhadap gangguan kesehatan dan gizi karena kebutuhan meningkat, tidak bisa meminta dan mencari makan sendiri. Seringkali pada usia ini tidak mendapat perhatian lebih dan pengurusannya diserahkan kepada orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi kejadian gizi kurang pada balita. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan desain case control. Sampel dipilih secara cluster random sampling, dengan jumlah sampel pada kelompok kasus dan kontrol masing-masing 33 responden. Hasil penelitian diperoleh dari uji statistik chi square didapatkan ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu terhadap kejadian gizi kurang (p-value 0,000 dan OR 22,6). Tidak ada hubungan bermakna antara pola asuh makan (p-value 0,731 dan OR 1,61), berat badan lahir (p-value 0,688 dan OR 1,29), dan status ekonomi (p-value 1,00 dan OR 1,00) terhadap kejadian gizi kurang. Faktor risiko kejadian gizi kurang pada anak balita adalah pengetahuan ibu, sedangkan faktor lain seperti pola asuh makan, berat badan lahir, serta status ekonomi bukan merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang.


Keywords


Pengetahuan, Gizi Kurang, Balita

Full Text:

PDF

References


Zulfita PNS. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang Buruk pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin Kota Padang Tahun 2013. [Skripsi]. STIKES Mercu Buana; 2013.

Rahim FK. Faktor Risiko Underweight Balita Umur 7-59 Bulan. J Kesehat Masy. 2014;9(2):115–21.

Handono N. Hubungan Tingkat Pengetahuan pada Nutrisi, Pola Makan, dan Tingkat Konsumsi Energi dengan Status Gizi Anak Usia Lima Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Selogiri, Wonogiri. J Keperawatan. 2010;1(1).

Wong HJ, Moy FM, Nair S. Risk Factors of Malnutrition Among Preschool Children in Terengganu, Malaysia: A Case Control Study. BMC Public Health. 2014;14(785).

Belaynew W BG. Assessment of Factors Associated with Malnutrition among Under Five Years Age Children at Machakel Woreda, Northwest Ethiopia: A Case Control Study. J Nutr Food Sci. 2014;04(01):1–7.

Kemenkes RI. Hasil Utama RISKESDAS 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018.

Dinas Kesehatan Ngawi. Profil Kesehatan Jawa Timur. Surabaya: Dinas Kesehatan Jawa Timur; 2019.

Handayani R. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Puskesmas Sangkalan Kecamatan Susho Kabupaten Aceh Barat Daya. [Skripsi]. Universitas Teuku Umar, Aceh Barat; 2013.

Supariasa I dewa N. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 2015.

Sopiyudin D. Sampel dan Cara Pengambilan Sambel. Jakarta: Salemba Medika; 2013.

Dwijayanti L. Ilmu Gizi Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran; 2011.

Meryana. Gizi dan Kesehatan Balita.Edisi Pertama. Jakarta: Kencana; 2014.

Kuntari T, Jamil NA, Kurniati O. Faktor Risiko Malnutrisi pada Balita Malnutrition. Natl Public Heal J. 2007;7(12):5–9.

Labada A, Ismanto AY, Kundre R. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Staus Gizi Balita yang Berkunjung di Puskesmas Bahu Manado. e J Keperawatan. 2016;4(1).

Husnul K, Kadar K. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Status Gizi Balita di Desa Sumur Bandung Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak Tahun 2013. J Obs Sci. 2014;2(1):146–62.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan terjemahannya. Jakarta: Kementerian Agama RI; 2018.

Hutagalung, Tioria N. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balta di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Tahun 2016. 2016.

Simkiss K. Practical Mother, Newborn and Child Care in Developing Countries. New York: Oxford University press; 2014.

Sholikah A, Rustiana ER, Yuniastuti A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. Public Heal Perspect J. 2017;2(1):9–18.

Minkhatulmaula, Pibriyanti K, Fathimah. Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Balita di Etnis Sunda. Sport Nutr J. 2020;2(2):41–8.

Achadi E, Pujonarti SA, Sudiarti T, Rahmawati, Kusharisupeni, Mardatillah, et al. Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Seimbang Masyarakat (Entrance Primary School Improvement Knowledge, Attitudes, and Behavior Balanced Nutrition Society). J Kesehat Masy Indones. 2010;5(1):42–7.

Scaglioni S, Arrizza C, Vecchi F, Tedeschi S. Determinants of children’s eating behavior. Am J Clin Nutr. 2011;94(6):2006–11.

Nurtina wa ode, Amiruddin, Munir A. Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Benua-Benua Kota Kendari. J Kesehat Masy. 2017;5(4):778–87.

Astuti FD, Sulistyowati TF. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan Keluarga dengan Status Gizi Anak Prasekolah dan Sekolah Dasar di Kecamatan Godean. J Kesehat Masy (Journal Public Heal. 2013;7(1).

Mutika W, Syamsul D. Analisis Permasalahan Status Gizi Kurang pada Balita di Puskesmas Teupah Selatan Kabupaten Simeuleu. J Kesehat Glob. 2018;1(3):127–36.




DOI: https://doi.org/10.33085/jkg.v5i1.4903

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Hasanah Pratiwi Harahap
Department of Magister of Public Health, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia.
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara - 20124, Indonesia.
Hp: +6282 3659 99629. Tel/Faks: (061) 42084606
Email: kesehatanglobal@helvetia.ac.id.