Rasionalitas Penggunaan dan Kelengkapan Resep Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) Pada Tiga Puskesmas di Kabupaten Gayo Lues

Hetty Wahyuni, Vivi Eulis Diana, Suprianto Suprianto

Abstract


Pendahuluan; Nyeri sendi sering menjadi penyebab gangguan aktivitas sehari-hari penderita. Hal ini mengundang penderita untuk segera mengatasinya apakah dengan upaya farmakoterapi, fisioterapi dan atau pembedahan, penggunaan antiinflamasi dengan indikasi yang tidak jelas, dosis atau lama pemakaianyang tidak sesuai  Tujuan; Penelitian untuk mengetahui tepat indikasi kerasionalitasan penggunaan dan kelengkapan resep Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) pada tiga Puskesmas di kabupaten Gayo Lues. Metode; Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana terdapat dua aspek yang dilakukan yang pertama terkait pola peresepan obat dan kedua kerasionalan terhadap harga obat, oleh karena itu dilakukan beberapa tahap dalam pelaksanaan penelitian yaitu meliputi tahap pengumpulan data, tahap identifikasi, pelaksanaan penelitian, tahap analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil; Penggunaan Non-Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) di puskesmas kota Blangkejeren, Aceh belum sepenuhnya tepat, puskesmas A ketepatan indikasi resep terhadap penyakit inflamasi non-steroid sebesar 80% sedangkan ketepatan indikasi pada puskesmas B dan C mencapai 100%, penggunaan Non Steroid Anti Inflamasi Drugs (NSAID) yang rasional di puskesmas kota Blangkejeren, Aceh, belum memenuhi persentase 100%, pada puskesmas A dan B memiliki ketidak tepatan obat pada resep yang diambil, pada puskesmas A memiliki ketepatan penggunaan obat sebesar 94,29% dan ketidak tepatan obat 5,71%. Kesimpulan; Rasionalitas penggunaan dan kelengkapan resep non steroid anti inflamasi (nsaid) pada tiga puskesmas di kabupaten gayo lues. Pada Puskesmas A: 80% belum dikatankan rasional, hanya mencapai 80%, sedangkan puskesmas B, dan C: 100% rasional dan pengguna NSAID belum rasional.


Keywords


Rasionalitas, Kelengkapan Resep, Anti Inflamasi Non Steroid

Full Text:

PDF

References


Lelo A. Penggunaan anti-inflamasi non-steroid yang rasional pada penanggulangan nyeri rematik. Pengguna Anti-Inflamasi Non-Steroid Yang Rasional Pada Penanggulangan Nyeri Rematik. 2004;

Gunawan B. Pengaruh servant leadership kompensasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai dinas kesehatan di kabupaten lampung tengah. Universitas lampung; 2017.

Waranugraha Y, Suryana BPP, Pratomo B. Hubungan pola penggunaan OAINS dengan gejala klinis gastropati pada pasien reumatik. J Kedokt Brawijaya. 2013;26(2):107–12.

Pratiwi PN, Pristianty L, Gusti Noorrizka VA, Anila Impian S. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-steroid Oral pada Etnis Thionghoa di Surabaya. J Farm Komunitas Vol. 2014;1(2):36–40.

Wicaksono DA, Nasution I, Anggraheny HD. Pola Penulisan Obat Anti Inflamasi Non Steroid di Bangsal Khadijah Rumah Sakit Roemani selama Januari-Juni 2011. J Kedokt Muhammadiyah. 2012;1(1).

Indonesia KKR. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492. MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum; 2010.

Akhir KTAPT. A. Metode Penelitian. 1998;

Indonesia KKR. Pedoman interpretasi data klinik. Jakarta Kementeri Kesehat Republik Indones. 2011;

Adib M, Wardani AK. Pengetahuan praktis ragam penyakit mematikan yang paling sering menyerang kita. BukuBiru; 2011.

Rahmawati F, Oetari RA. Kajian penulisan resep: Tinjauan aspek legalitas dan kelengkapan resep di Apotek-apotek Kotamadya Yogyakarta. Maj Farm Indones. 2002;13(2):86–94.

De Vries TPG, Henning RH, Hogerzeil H V, Fresle DA, Policy M, Organization WH. Guide to good prescribing: a practical manual. 1994;

Darmawan R. Analisis Kelengkapan Administrasi Dan Potensial Interaksi Pada Resep Racikan Di Lima Apotek Kota Surakarta Tahun 2012. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.

Sustiawati SZ. Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Obat Antibiotik pada Pasien DHF (Dengue Hemorrhagic Fever) di RUMKITAL (Rumah Sakit Angkatan Laut) Dr. Mintohardjo Jakarta Pusat. 2015;

Kementerian Kesehatan RI. Modul penggunaan obat rasional. Jakarta Kementeri Kesehat RI. 2011;

Sumawa PMR. Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Rawat Inap di RSUP PROF. DR. RD Kandou Manado Periode Januari-Juni 2014. Pharmacon. 2015;4(3):126–33.

Rasional DBPO. Materi pelatihan peningkatan pengetahuan dan keterampilan memilih obat bagi tenaga kesehatan. Jakarta Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehat Dep Kesehat Republik Indones. 2008;

Wild S, Roglic G, Green A, Sicree R, King H. Global prevalence of diabetes: estimates for the year 2000 and projections for 2030. Diabetes Care. 2004;27(5):1047–53.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v3i2.4471

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Muhammad Andry
Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606
email: duniafarmasi@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.