Evaluasi Sistem Surveilans Tuberkulosis (TB) di Kabupaten Jember Berdasarkan Atribut Sistem Surveilans

Liliana Uddin, Chatarina Umbul Wahyuni, Arif Yoni Setiawan

Abstract


Selama tahun 2016-2018 Kabupaten Jember memiliki capaian Case Detection Rate (CDR) dibawah target nasional, sehingga perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang memadai dan komprehensif guna mendukung sistem surveilans TB dalam rangka memecahkan masalah TB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kualitas sistem surveilans TB berdasarkan penilaian atribut sistem surveilans untuk memberikan rekomendasi yang tepat. Metode Penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif dengan rancangan studi evaluasi. Penelitian evaluasi dilakukan pada sistem surveilans TB yang diimplementasikan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jember selama tahun 2018. Responden adalah pengelola program TB di Dinas Kesehatan dan  di 24 Puskesmas. Analisis data dilakukan dengan menggambarkan atribut sistem surveilans, serta membandingkan dengan Updated Guidelines for Evaluating Public Health Surveillance Sistems dari Central of Disease Control (CDC). Informasi yang diperoleh disampaikan dalam bentuk tabel dan dinarasikan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa sistem surveilans tuberculosis di Dinkes Jember tahun 2019 sudah memenuhi atribut  fleksibilitas, kualitas data tinggi, akseptabilitas, ketepatan waktu, kerepresentatifan, dan stabilitas yang tinggi. Sedangkan atribut sistem surveilans TB yang belum terpenuhi adalah keserderhanaan. Saran yang dapat diberikan adalah perlu meningkatakan kapasitas kualitas petugas TB dan Petugas Report/Record (RR) melalui berbagai pelatihan serta melakukan monitoring secara terus menerus.


Keywords


Sistem Surveilans, Penilaian Atribut, Tuberkulosis

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.

Kemenkes RI. Permenkes No. 45 Ttahun 2014 Terkait Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

Kemenkes RI. Infodatin Tuberkulosis. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI; 2018.

WHO. Global Tuberculosis Report 2019. Geneva : World Health Organization; 2019.

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2019.

Dinkes Jatim. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur 2017. Nucleic Acids Res. 2018;34(11):e77–e77.

Dinkes Jember. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Timur 2017’. Jawa Timur : Dinas Kesehatan Jember; 2018.

Susanto N. Modul Surveilans. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta; 2017. 1-45 p.

Patil N, Gawade N, Gaidhane A, Syed Z. Investigating Diphtheria Outbreak: A Qualitative Study in Rural Area. Int J Med Sci Public Heal. 2014;3(4):513.

Novanty F, Ningrum DNA. Evaluasi Input Sistem Surveilans Penemuan Suspek Tuberkulosis (TB) di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang. Unnes J Public Heal. 2016;5(2):120.

Palupi YT. Evaluasi Input Sistem Surveilans Tuberkulosis di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. [Tesis]. Universitas Negeri Semarang; 2015.

CDC. MMWR Updated Guidelines for Evaluating Public Health Sistem Surveillance Sistems. Atlanta: US Department of Health and Human Services CDC.; 2001.

CDC. Diphtheria. In Epidemiology and Prevention of Vaccine-Preventable Disease. 13th ed. Washington DC: US Department of Health and Human Services. Atlanta: US Department of Health and Human Services CDC.; 2015.

CDC. Overview of Evaluating Surveillance Sistems. Atlanta: US Department of Health and Human Services CDC.; 2015.

Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.

Ersanti A.M, Nugroho A, Hidajah A.C. Gambaran Kualitas Sistem Surveilans TB di Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. J Inf Syst Public Heal. 2016;1(2).

CDC. Hepatitis A Questions and Answers for the Public | Division of Viral Hepatitis | CDC. Atlanta: US Department of Health and Human Services CDC.; 2016.

Abad-Franch F, Vega MC, Rolón MS, Santos WS, de Arias AR. Community participation in Chagas disease vector surveillance: systematic review. PLoS Negl Trop Dis. 2011;5(6):e1207.

Maharani BE, Hargono A. Measles Surveillance Attributes Assessment Based on the Puskesmas Surveilance Officers’ Perception in Surabaya. J Berk Epidemiol. 2014;2(2):171–83.

Barr C, Hoefer D, Cherry B, Noyes KA. A process evaluation of an active surveillance system for hospitalized 2009-2010 H1N1 influenza cases. J Public Heal Manag Pract. 2011;17(1):4–11.

Wilkins K, Nsubuga P, Mendlein J, Mercer D, Pappaioanou M. The Data for Decision Making Project: Assessment of Surveillance Systems in Developing Countries to Improve Access to Public Health Information. Public Health. 2008;122(9):914–22.

WHO. Monitoring and Evaluation of Health Systems Strengthening:An Operational Framework. Geneva : World Health Organization; 2010.




DOI: https://doi.org/10.33085/jkg.v4i1.4725

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Hasanah Pratiwi Harahap
Department of Magister of Public Health, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia.
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara - 20124, Indonesia.
Hp: +6282 3659 99629. Tel/Faks: (061) 42084606
Email: kesehatanglobal@helvetia.ac.id.