Analisis Zat Berbahaya Boraks dan Rhodamin B Pada Jajanan Bakso Bakar yang dijual dibeberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Denai

Linda Hernike Napitupulu, Hafizhatul Abadi

Abstract


Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis,kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama,keyakinan dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan.  Metode penelitiannya adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium yaitu untuk menganalisa zat berbahaya Boraks dan Rhodamin B pada jajanan bakso bakar dengan menggunakan uji nyala dan kromatografi. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah bakso bakar yang dijajakan pedagang dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Medan yaitu SD Swasta Thomas Alva Edison, SD Swasta Islam Terpadu Hikmatul Fadhillah, MIS Al-Ikhlashiyah, MIS Al-Marwa, SDN 060912, SDN 060909, SDN 065853, SDN 066053,  SDN 067241, SD Swasta Al Hira. Hasil penelitian menemukan ada tiga sampel bakso bakar yang diperiksa mengandung Boraks yaitu sampel C, F, G dan empat sampel saos pada bakso bakar yang diperiksa mengandung Rhodamin B yaitu sampel A, B, D, E. Ditemukan tiga pedagang yang memakai Boraks dan empat pedagang yang memakai Rhodamin B pada dagangan jajanan bakso bakar yang dijual dibeberapa sekolah dasar di Kecamatan Medan Denai. Perlu dikembangkan upaya pendidikan bagi konsumen/masyarakat dan pedagang tentang bahaya konsumsi melalui iklan layanan masyarakat. Begitu juga Balai POM agar tetap melaksanakan pemantauan dan pengawasan terhadap pemakaian Boraks dan Rhodamin B pada makanan sebagai bahan tambahan makanan.

Keywords


Boraks; Rhodamin B; Bakso Bakar

Full Text:

PDF

References


Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian air susu ibu eksklusif. Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia; 2012.

Ilza M, Jose C. Analisis Kandungan Boraks Pada Jajanan Bakso Tusuk Di Sekolah Dasar Di Kecamatan Bangkinang Kabupaten Kampar. J Ilmu Lingkung. 2013;6(2).

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Pembinaan Terpadu Makanan Jajanan Anak Sekolahan. Jakarta Kementeri Kesehat RI. 2013;

Baliwati YF, Khomsan A, Dwiriani CM. Pengantar pangan dan gizi. Jakarta: Penebar Swadaya. 2004;32.

Cahyadi W. Analisis & Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, ed. II. Jakarta Sinar Graf Offset. 2008;5–12.

Triyanni TR, Purwanggono B, Pujotomo D. Analisis Persiapan Penerapan Sistem Manajemen Hazard Analysis Critical Control Point (Haccp) Dan Penyusunan Rencana Haccp Pada Industri Pembuatan Tahu. Ind Eng Online J. 2017;6(1).

Obat BP, Makanan RI. Laporan Tahunan 2013. Tersedia di http//www pom go id/new/index php/browse/laporan_tahunan/01-08-2005/01-08-2015/1. 2011;

Wahab RA, Suharto G, Margawati A. Pengaruh formalin peroral dosis bertingkat selama 12 minggu terhadap gambaran histopatologis duodenum tikus Wistar. Fakultas Kedokteran; 2012.

Aji HP, Wibowo BAG, Wulandari I, Hasanah RW. PENGARUH SUPLEMENTASI GEL LIDAH BUAYA TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK BOLA (BAKSO ALOE VERA) SEBAGAI BENTUK DIVERSIFIKASI PANGAN. 2016;

Hardiansyah R. Analisis Preferensi Konsumen Bakso Bakar (Studi Kasus: Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan). Anal Prefer Konsum Bakso Bakar (Studi Kasus Kec Medan Tembung, Kota Medan). 2014;

Yamlean PVY. Identifikasi dan penetapan kadar rhodamin B pada jajanan kue berwarna merah muda yang beredar di kota Manado. J Ilm Sains. 2011;11(2):289–95.

Dirjen POM. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988 Tentang Bahan Tambahan Makanan. Jakarta; 1988.

Suhanda R. Higiene Sanitasi Pengolahan dan Analisa Boraks pada Bubur Ayam yang Dijual di Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012. Hig Sanitasi Pengolah dan Anal Boraks pada Bubur Ayam yang Dijual di Kec Medan Sunggal Tahun 2012. 2012;

Mujianto B, Purba AV, Widada N, Martini R. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Boraks pada Bakso di Kecamatan Pondok Gede-Bekasi. Bul Penelit Kesehat. 2005;33(4 Des).

Chandra B. Pengantar kesehatan lingkungan. Jakarta EGC. 2007;

Maulida R. Urgensi Regulasi dan Edukasi Produk Halal Bagi Konsumen. Justicia Islam. 2013;10(2).

Saparinto C, Hidayati D. Bahan tambahan pangan. Kanisius; 2006.

Septiani T, Roswien AP. Analisis Kualitatif Kandungan Boraks Pada Bahn Pangan Daging Olahan dan Identifikasi Sumber Boron dengan FTIR–ATR. Indones J Halal. 2018;1(1):60–8.

Silalahi J, Rahman F. Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah Dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan Sumatera Utara. J Indon Med Assod. 2011;61(7):293–8.

Utami W, Suhendi A. Analisis rhodamin B dalam jajanan pasar Dengan metode kromatografi lapis tipis. 2009;

Utama NR. Uji Sensitivitas Kertas Saring untuk Identifikasi Pewarna Rhodamin B pada Makanan Jajanan. Unnes J Public Heal. 2013;2(2).




DOI: https://doi.org/10.33085/jkg.v1i1.3942

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Hasanah Pratiwi Harahap
Department of Magister of Public Health, Faculty of Public Health, Institut Kesehatan Helvetia.
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara - 20124, Indonesia.
Hp: +6282 3659 99629. Tel/Faks: (061) 42084606
Email: kesehatanglobal@helvetia.ac.id.