Penggunaan Obat Antiinflamasi Pada Penyakit Rheumatoid Arthritis Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Kotapinang

Siti Netti Ritonga, Hafizhatul Abadi, Ruth Mayana Rumanti

Abstract


Pendahuluan;  Rheumatoid Artritis merupakan penyakit autoimun, penyakit ini ditandai dengan inflamasi sendi dan dapat berlangsung secara kronik. Penderita Rheumatoid Artritisakan mengalami gejala seperti nyeri, inflamasi, kekakuan sendi di pagi hari dan kesulitan bergerak. Penderita stadium lanjut akan mengalami gangguan aktivitas sehari-hari.Tujuan;untuk mengetahui bagaimana penggunaan obat anti inflamasi pada penyakit rheumatoid artritis pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah KotapinangMetode;Desain deskriptif dengan menggunakan metode retrospektif dan mengambil data melalui isntalasi rekam medik.Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan persentase, dengan kriteria inklusi semua obat antiinflamasi pada Rheumatoid Artritis dan kriteria eksklusi seluruh data rekam medik pasien Rheumatoid Artritis yang tidak lengkap.Hasil;Pasien yang paling banyak terkena penyakit Rheumatoid Artritis berjenis kelamin perempuan 23 orang (69,69%), berkisar pada usia 15-49 tahun (33,3%). Jenis obat yang paling banyak digunakan adalah obat generik, yaitu 35 obat (94,28%). Lama pemberian obat selama 14 hari yaitu pada obat meloxicam (22,85%). Dosis obat AINS yang paling banyak digunakan yaitu meloxicam pada dosis 2x7,5mg (25,71%). Sediaan obat yang digunakan yaitu tablet (100%) dengan penggunaan melalui oral.Kesimpulan;penggunaan obat anti inflamasi pada penyakit Rheumatoid Artritis pasien rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kotapinang tahun 2017 paling banyak terdapat pada pasien perempuan, usia 15-49 tahun, golongan obat yang paling banyak digunakan adalah golongan AINS yaitu meloxicam

Keywords


Rheumatoid Artritis; Obat Anti Inflamasi; Rumah Sakit Umum Daerah Kotapinang

Full Text:

PDF

References


Hochberg mc, altman rd, april kt, benkhalti m, guyatt g, mcgowan j, et al. American college of rheumatology 2012 recommendations for the use of nonpharmacologic and pharmacologic therapies in osteoarthritis of the hand, hip, and knee. Arthritis care res (hoboken) [internet]. 2012 apr;64(4):465–74.

Taja. Harapan baru bagi penderita reumatik [internet]. Vol. 26, buku ajar penyakit dalam jilid III edisi. Jakarta: pt.gramedia; 2011

Kemenkes. Buletin penelitian kesehatan.

Handriani. Kesehatan gaya hidup modern bisa disebabkan reumatik. 2011;5(1).

Badan Litbangkes KemenkesRI. Laporan akhir riset fasilitas ksehatan tahun 2011. Kemenkes. 2011;

Tentang standar pelayanan kefarmasian di puskesmas. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia.

Dennis l kasper, dan l longo jlj. Harrison’s principles of internal medicine. Usa: the mcgraw-hill companies; 2012.

Niskar a. Scientific strategy [internet]. 2015, www.arthritis.org

Notoatmodjo s. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: rineka cipta; 2010.

Firestein gs, budd rc, gabriel se, mcinnes ib, o’dell jr, kelley wn. Kelley’s textbook of rheumatology.

A.w. Sudaryo. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid 3 edisi v [internet]. Bambang setiyono, editor. Jakarta: departemen ilmu penyakit dalam; 2009

Miftah hasanah. Pola peresepan obat pada manajemen awal pasien artritis reumatoid di rsud abdoel moeleok kota bandar lampung. Miftah hasanah. 2013;

Arly fadhillah arief. Referat artritis [internet]. 2018

Naccho/racgp. National guide to a preventive health assessment for aboriginal and torres strait islander people [internet]. National guide to a preventive health assessment for aboriginal and torres strait islander people. 2012. 100 p.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v3i3.4485

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Muhammad Andry
Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606
email: duniafarmasi@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.