Formulasi Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol Daun Seledri (Apium graveolens L.)

Ardina Ardina, Suprianto Suprianto

Abstract


Pendahuluan: Tangan merupakan media yang sangat mudah untuk penyebaran penyakit dan infeksi pada manusia karena tangan sering melakukan kontak dengan lingkungan, terutama pada bagian kulit tangan yang paling sering digunakan sehingga rawan terhadap kontaminasi, sebab itu dibutuhkannya sabun pencuci tangan cair yang diyakini dapat membersihkan tangan dari microorganisme. Berawal dari hal tersebut, maka penelitian terkait inovasi sabun cuci tangan cair dengan penambahan bahan alam dilakukan. Bahan alam yang dipilih adalah daun seledri yang mengandung saponin, flavonoid. Tujuan: Untuk mengetahui formulasi menggunakan ekstrak  daun saledri (Apium graveolens L. ) sebagai antiseptik sabun cair. Metode: Penelitian ini menggunakan eksperimental untuk meneliti sedian sabun cair dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5%, 7,5% . Berdasarkan hasil yang di uji pH dan organoleptis terdapat pengaruh perbedaan warna dan uji pH pada sedian sabun cair menunjukkan semakin besar konsentrasi dalam sedian sabun cair semakin rendah pH kulit yang didapatkan. Hasil: Hasil pemeriksaan penampilan masing-masing formula sediaan sabun cair yang paling bagus konsentrasi 2,5% .Tidak terjadi perubahan bau, warna, pH kulit berkisar antara 5,0-6,5 dan tidak terjadinya iritasi pada kulit sukarelawan.  Kesimpulan: Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa daun seledri dapat diformulasikan sebagai sabun cair antiseptik bentuk sediaan cair untuk pemakaian tangan.


Keywords


antiseptik, ekstrak etanol, Apium graviolens L.

Full Text:

PDF

References


Majidah D. Daya antibakteri ekstrak daun seledri (Apium graveolens L.) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans sebagai alternatif obat kumur. 2014;

Suryana D. Cara Membuat Sabun: Cara Praktis Membuat Sabun. CreateSpace Independent Publishing Platform; 2013.

Anggraini D, Rahmides WS, Malik M. Formulasi sabun cair dari ekstrak batang nanas (Ananas comosus. l) untuk mengatasi jamur candida albicans. Penelit Farm Indones. 2012;1(01):30–3.

Suryo J. Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan: Pneumonia–Kanker Paru-Paru-TB-Bronkitis-Pleurisi. Bentang Pustaka; 2010.

Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Yogyakarta Nuha Med. 2010;11–8.

Sumardjo D. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. In EGC; 2009.

Djatmiko M, Soebagyo SS, Pramono S, Martono S. Optimization of celery (Apium graveolens L.) herb extract granule production using Fluidized Bed Granulator. Indones J Pharm. 2009;91–8.




DOI: https://doi.org/10.33085/jdf.v2i1.4393

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person:

Muhammad Andry
Department of Pharmacy, Faculty of Pharmacy, Institut Kesehatan Helvetia
Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan, Sumatera Utara-20124, Indonesia
Hp: +6281262445695. Tel: (061) 42084606
email: duniafarmasi@helvetia.ac.id
Faks. (061) 42084606Website: https://helvetia.ac.id/.