Hubungan Diet Tinggi Protein, Tinggi Kalsium dan Tinggi Zink dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24 – 48 Bulan

Endang Suswati, Homsiatur Rohmatin, Nova Hikmawati

Abstract


Latar belakang: Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Penyebab stunting sangat kompleks, salah satu penyebab utamanya adalah asupan protein yang memiliki efek terhadap level plasma Insulin Growth Factor I (IGF-I), protein matriks tulang, dan faktor pertumbuhan, serta kalsium dan fosfor yang berperan penting dalam formasi tulang.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan diet tinggi protein, diet tinggi kalsium, diet tinggi zink terhadap kejadian stunting pada balita 24 – 48 bulan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Metode Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh balita usia 24-48 bulan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan  Kabupaten Jember yang berjumlah 34 balita. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, Data yang dipakai adalah data sekunder yaitu data lembar observasi pengukuran TB dan usia anak dan data primer ( kuesioner) tentang diet tinggi protein, kalsium dan zink. Data dianalisis menggunakan SPSS  Versi 22 dengan uji chi square pada tingkat kemaknaan α<0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara diet tinggi protein dengan kejadian stunting pada balita 24-48 bulan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember, kesimpulan :ada hubungan antara diet tinggi kalsium,Protein,Zink dengan kejadian stunting pada balita 24-48 bulan di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember.


Keywords


Diet Tinggi Protein, Tinggi Kalsium Dan Tinggi Zink, Kejadian Stunting

Full Text:

PDF

References


Senbanjo, I, Oshikoya, Odusanya, Njokanma OF. Prevalence of Risk Factors for Stunting among School Children and Adolescents in Abeokuta, Southwest Nigeria. J Health Popul Nutr. J Health P. 2011;29(4).

Kemenkes RI. Situasi Balita Pendek. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2023.

Rahayu at all. Gerakan Pencegahan Stunting melalui Pemberdayaan Masyarakat dengan Mengadakan Sosialisasi dan Edukasi. J Pengabdi Kpd Masy Nusant. 2022;3(2):1472–8.

Astutik D. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Balita 24-59 Bulan. Jurnal Kesehat Masy. 2017;6(1):409–18.

Priyono, Dicka Indo Putri, Sulistiyani Sulistiyani, Ratnawati LY. Determinan Kejadian Stunting pada Anak Balita Usia 12-36 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Randau Agung Kabupaten Lumajang. J Pustaka Kesehat. 2015;3(2).

Chairunnisa E, Candra A dan PB. Asupan vitamin D, Kalsium dan Fosfor pada Anak Stunting dan Tidak Stunting Usia 12-24 Bulan di Kota Semarang. J Nutr collage. 2018;7(1).

Semba, R. D. et al. Effect of Parental Formal Education on Risk of Child Stunting in Indonesia and Bangladesh: A Cross Sectional Study. Lancet J. 2018;37(1).

Stuijvenberg, M. E., Nel, J., Schoeman S.E. L, C. J., Du Plessis, L. M. & DMA. Low Intake of Calcium and Vitamin D, but Not Zinc, Iron or Vitamin A, is Associated with Stunting in 2-5 Years Old Children. Nutr J. 2015;31(6):841–84.

Nainggolan, R.S., Aritonang, E.Y., & Ardiani F. Hubungan Pola Konsumsi Makanan dan Konsumsi Susu dengan Tinggi Badan Anak Usia 6- 12 Tahun di SD N 173538 Balige. J Gizi Kesehat Reproduksi dan Epidemiol. 2014;1(3):1–8.

Ramayulis, R., Pramantara, I. D. P., & Pangastuti R. Asupan Vitamin, Mineral, Rasio Asupan Kalsium dan Fosfor dan Hubunganya dengan Kepadatan Mineral Tulang Kalkaneus Wanita. J Gizi Klin Indones. 2018;7(3):129–36.

Souganidis E. The Relevance of Micronutrients to The Prevention of Stunting. Sight Life J. 2012;26(2).

Mikhail dkk. Effect of Nutritional Status on Growth Pattern of Stunted Preschool Children in Egypt. Acad J Nutr. 2013;2(1):1–9.

Supariasa. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; 2012.

Marmi K R. Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2015.

Kemenkes RI. Pertumbuhan dan stunting. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta; 2022.

Laron Z. Head Circumference in Untreated and IGF-I Treated Patients with Laron Syndrome: Comparison With Untreated and Hgh-Treated Children With Isolated Growth Hormone Deficiency. Growth Horm IGF Res. 2012;22(2):49–52.

Prasetyio. Pertumbuhan, Stunting pada Balita. Yogyakarta: Deepublish; 2023.

Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2015.

Aridiyah D. Kebutuhan Zink pada Balita. Jakarta: Eureka Media Aksara; 2015.

Afriyani. Asupan Zink pada Anak. Yogyakarta: Deepublish; 2017.




DOI: https://doi.org/10.33085/jbk.v7i1.5988

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Jurnal Bidan Komunitas

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Sponsored/Supported by:

                     

Contact Person: Wardiah Suryani

Midwifery Department, Faculty of Pharmacy and Health, Institut Kesehatan Helvetia, Medan, Indonesia.

Jl. Kapt Sumarsono 107, Helvetia, Medan Helvetia, Medan, Sumatera Utara - 20124.

Call/WA : +6281993662783. Telp : (061) 42084106

email : bidankomunitas@helvetia.ac.id